Kidung Agung 3:6
KonteksYesaya 63:1
KonteksLukas 5:21
Konteks5:21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri? m "
Lukas 7:49
Konteks7:49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"
Lukas 9:9
Konteks9:9 Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus. u
Lukas 20:2
Konteks20:2 dan mereka berkata kepada Yesus: "Katakanlah kepada kami dengan kuasa manakah 3 Engkau melakukan hal-hal itu, dan siapa yang memberikan kuasa itu i kepada-Mu!"
Yohanes 2:18
Konteks2:18 Orang-orang Yahudi p menantang Yesus, katanya: "Tanda q apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian? r "
Kisah Para Rasul 9:5
Konteks9:5 Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
[3:6] 1 Full Life : APAKAH ITU YANG MEMBUBUNG DARI PADANG GURUN?
Nas : Kid 3:6
"Itu" dalam bahasa Ibrani adalah dalam bentuk feminin; semua kata kerja yang mengikuti mengacu pada kedatangan mempelai wanita.
[63:1] 2 Full Life : DARI EDOM.
Nas : Yes 63:1-6
Ayat-ayat ini melukiskan hukuman Allah yang akan datang atas dunia yang berdosa. "Edom" mewakili semua kekuatan dunia yang menentang Allah dan umat-Nya. Pakaian Tuhan bernoda merah karena darah orang fasik. Perhatikan Wahy 19:13 di mana jubah Kristus digambarkan sebagai "dicelupkan dalam darah" ketika Ia kembali ke dunia untuk membinasakan orang fasik.
[20:2] 3 Full Life : DENGAN KUASA MANAKAH?
Nas : Luk 20:2
Para pemimpin agama mempertanyakan kewenangan Yesus untuk membersihkan Bait Allah ataupun untuk mengajar orang (Luk 19:45-48). Mereka merasa tersinggung dan marah karena Yesus mengecam perbuatan jahat di dalam rumah Allah, sementara mereka sendiri bersikap toleransi dan ikut serta di dalam perbuatan tersebut. Tindakan-tindakan demikian menunjukkan betapa tidak tepatnya mereka untuk menjadi pemimpin rohani. Sebagai pemimpin rohani yang sejati, Yesus menggunakan kewenangan-Nya demi kepentingan kebenaran dan keadilan, sekalipun Ia harus mengorbankan nyawa-Nya sendiri.